Core concept

Home / Project / Core concept

Konsep inti SUNI-SEA

Gagasan utama SUNI-SEA adalah untuk menilai sinergisme antara intervensi kegiatan komunitas masyarakat dan fasilitas kesehatan primer di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM).

Proyek penelitian ini berfokus pada:

  1. Kegiatan komunitas masyarakat terdiri dari promosi kesehatan dan gaya hidup serta skrining PTM oleh kader.
  2. Intervensi fasilitas kesehatan primer yang berfokus pada diagnosis awal dan perawatan medi.
  3. Interaksi antara komunitas dan fasilitas kesehatan primer dalam membuat rujukan untuk diagnosis dan perawatan, serta rujukan balik untuk intervensi gaya hidup.

Proyek penelitian ini juga mempelajari faktor-faktor yang mendukung atau menghambat ketiga fungsi tersebut. Oleh karena itu, gambar di bawah ini dapat mencerminkan fokus utama kami dalam proyek penelitian di Indonesia, Myanmar dan Vietnam.

Proyek penelitian SUNI-SEA akan mempelajari program yang sudah berjalan di Indonesia, Myanmar dan Vietnam. Bila diperlukan, hal tersebut dapat memperkuat implementasi program, misalnya melalui peningkatan kapasitas.

Indonesia

Intervensi berbasis komunitas masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian PTM

  • Posbindu adalah program bagi masyarakat berusia 15 tahun ke atas, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko PTM. Dilakukan skrining dan apabila ditemukan menderita penayakit hipertensi atau diabetes maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang tersedia. Program ini telah berjalan di komunitas masyarakat, dengan sistem “5 meja” yaitu skrining dan konseling setelah temuan. Kader kesehatan masyarakat dilatih untuk berkontribusi dalam pelayanan ini.
  • Posyandu Lansia ditargetkan untuk 2,5 juta lansia (sekitar 12% dari jumlah penduduk). Program ini menyediakan layanan penjangkauan kesehatan dan rujukan serta pemeriksaan kegiatan sehari-hari yaitu Activity Daily Life (ADL). Posyandu lansia berada di bawah naungan Puskesmas menjadi salah satu bentuk sinergime program intervensi antara fasilitas kesehatan primer dan kegiatan komunitas masyarakat. Posyandu Lansia dilaksanakan bersama oleh masyarakat, kader, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi swasta dan sosial. Para kader bertanggung jawab atas sekelompok rumah tangga, mempromosikan Posyandu Lansia kepada masyarakat.
  • Kelompok Persadia menjangkau hampir seluruh negara dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien diabetes.

Tiga jenis intervensi ini didukung oleh dana publik dan pemerintah daerah. Intervensi tersebut dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut masyarakat dengan faktor risiko PTM, serta dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan masyarakat lainnya (seperti sekolah, tempat kerja dan tempat tinggal).

Intervensi fasilitas kesehatan primer untuk diagnosis dan perawatan PTM 

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) atau dokter keluarga sejak 2010 merupakan bagian dari paket dasar layanan kesehatan di tingkat layanan kesehatan primer. Fasilitas pelayanan PTM dilindungi oleh Asuransi Kesehatan Sosial Nasional. Pada tahun 2016, Asuransi Kesehatan Sosial Nasional mengembangkan aplikasi ponsel untuk pemeriksaan kesehatan. Ketika ada risiko PTM sedang atau tinggi, peserta disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan utama untuk ditindaklanjuti. Lebih dari satu juta peserta asuransi kesehatan nasional telah diperiksa setelah menggunakan aplikasi; Sayangnya, masih banyak orang tidak terjangkau oleh intervensi ini.

Kebijakan jaminan kesehatan universal yang memberikan akses pelayanan

Sejak 1 Januari 2014, Asuransi Kesehatan Sosial Nasional (BPJS Kesehatan) menawarkan asuransi kesehatan nasional untuk seluruh penduduk. Lebih dari 50% populasi saat ini sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

 

Myanmar

Intervensi berbasis komunitas masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian PTM 

  • Kelompok swadaya inklusif/Inclusive self-help groups (ISHG) mempromosikan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan mobilisasi melalui sukarelawan terlatih, yang bertujuan untuk memberikan jaminan sosial, memperkuat kohesi masyarakat, dan meningkatkan pelayanan PTM.
  • Saat ini, ada sekitar 150 ISHG di Myanmar. Bekerja sama dengan HelpAge International, Kementerian Kesehatan berencana untuk meningkatkan layanan masyarakat ini.
  • Di sekitar Yangon terdapat layanan skrining berbasis komunitas masyarakat dan saran tentang gaya hidup sehat.

Intervensi fasilitas kesehatan primer untuk diagnosis dan perawatan PTM 

Klinik kota menerapkan sistem Paket Intervensi PTM esensial untuk perawatan primer di dareah dengan sumber daya rendah yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO). Termasuk intervensi yang ditujukan untuk populasi maupun individu. Pemerintah saat ini telah mulai memperluas layanan ini di semua kota-kota di Myanmar.

Kebijakan jaminan kesehatan universal yang memberikan akses pelayanan 

Pada tahun 2017, Rencana Kesehatan Nasional diluncurkan dengan tujuan memperluas paket layanan kesehatan dasar yang esensial, meningkatkan ketersediaan layanan dan mengurangi pengeluaran langsung masyarakat. Pemerintah secara bertahap memperkenalkan asuransi kesehatan (akan selesai pada tahun 2030), dan uji coba telah dimulai di sektor kerja formal.

 

Vietnam

Intervensi berbasis komunitas masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian PTM 

  • Klub swadaya antargenerasi/Intergenerational self-help clubs (ISHC) adalah kelompok solidaritas berbasis komunitas yang ditujukan untuk layanan penuaan yang aktif dan sehat.
  • Terdapat 1.286 ISHC di Vietnam. Program Aksi Nasional tentang Penuaan 2012-2020 bertujuan untuk memiliki minimal satu ISHC di 50% komune / bangsal pada tahun 2020.

Intervensi fasilitas kesehatan primer untuk diagnosis dan perawatan PTM 

Intervensi fasilitas layanan kesehatan primer di Vietnam meliputi skrining dan manajemen hipertensi dan diabetes, memastikan penyediaan obat-obatan dan peralatan dasar, serta perawatan lanjutan di Komune Kesehatan. Saat ini Vietnam sedang menguji berbagai opsi untuk program PTM berbasis fasilitas.

Kebijakan jaminan kesehatan universal yang memberikan akses pelayanan 

Pada bulan Oktober 2017, pemerintah mulai meluncurkan asuransi kesehatan (Resolusi 20-NQ / TW) dengan tujuan untuk mencapai cakupan 80% pada tahun 2018 dan cakupan 95% pada tahun 2025 (cakupan 95% dari kesehatan masyarakat, lingkungan dan kota untuk menyediakan paket dasar pelayanan kesehatan). Dengan upaya besar, hingga Juni 2018, cakupan asuransi kesehatan di Vietnam mencapai 85%.