Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Diabetes dan Hipertensi di Indonesia, Myanmar, dan Vietnam

|
Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Diabetes dan Hipertensi di Indonesia, Myanmar, dan Vietnam

Pelajaran dari fase retrospektif

Pemerintah telah berkomitmen menerapkan kebijakan dalam mengurangi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia, Myanmar, dan Vietnam. Panduan telah dikembangkan dan program PTM telah dirancang di tiga negara tersebut, tetapi program ini tidak menjangkau cukup banyak orang (terutama laki-laki dan orang muda). Kualitasnya kurang baik, karena penyedia layanan di tingkat masyarakat dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) belum memiliki kompetensi yang memadai. Kolaborasi antara inisiatif masyarakat dan penyedia layanan kesehatan primer tidak cukup.

Pemerintah di Indonesia, Myanmar dan Vietnam mungkin berkomitmen untuk mengurangi PTM, tetapi dalam praktiknya, sumber daya tidak cukup, tenaga kesehatan tidak tersedia, dan obat-obatan belum memadai.

Penelitian telah dilakukan di tiga negara, tetapi bukti efektivitas dan efektivitas biaya belum cukup.

 

Tujuan intervensi proyek SUNI-SEA

Tujuan SUNI-SEA adalah:

  • Lebih banyak orang akan menyadari faktor risiko PTM, seperti kelebihan berat badan, hipertensi atau merokok: mencapai 90% orang yang datang untuk melakukan pemeriksaan awal (skrining) di area target;
  • Lebih banyak orang akan mendapatkan diagnosis penyakit yang tepat pada tahap awal: mencapai 90% rujukan orang yang telah diidentifikasi memiliki faktor risiko tinggi selama proses skrining;
  • Lebih banyak orang akan mendapatkan pengobatan yang tepat untuk penyakit mereka: mencapai kepatuhan 90% terhadap pengobatan (termasuk modifikasi gaya hidup) dari orang-orang yang telah didiagnosis dengan hipertensi atau diabetes.

Fokus kegiatan di SUNI-SEA adalah:

  1. memberikan lebih banyak layanan: meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan dalam kelompok masyarakat (ISHCs, ISHGs), menambahkan klinik PTM di FKTP, dengan lebih banyak peluang diagnostik dan pengobatan;
  2. menjangkau lebih banyak orang: mengajak lebih banyak laki-laki dan lebih banyak orang muda untuk mengikuti skrining dan berpartisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan;
  3. meningkatkan kualitas layanan; baik di layanan kesehatan primer (Puskesmas) maupun dalam program berbasis komunitas, membangun kapasitas layanan (dari pendidikan kesehatan hingga perawatan klinis).

 

Kegiatan dalam komunitas

Dampak kegiatan SUNI-SEA di masyarakat adalah (dalam hubungannya dengan target 90-90-90):

  • Peningkatan kesadaran dan penurunan risiko (melalui skrining dan promosi kesehatan)
  • Perawatan yang lebih baik (melalui intervensi gaya hidup dan dukungan teman sebaya dalam hal kepatuhan berobat)

Hasil kegiatan SUNI-SEA bagi anggota masyarakat adalah:

  • Perubahan perilaku individu (pencegahan dan promosi kesehatan yang lebih baik, lebih banyak skrining, kepatuhan yang lebih baik terhadap pengobatan)
  • Lebih banyak dukungan teman sebaya dalam kelompok (lebih banyak kelompok yang saling mendukung dalam ISHG dan ISHC di Vietnam dan Myanmar, lebih banyak kelompok Posbindu ad-hoc di Indonesia)
  • Lebih banyak dukungan terhadap orang-orang yang rentan (berisiko tinggi) dan tidak dapat secara aktif mencari bantuan medis.

Hasil antara SUNI-SEA adalah relawan terlatih (di ISHC dan ISHG atau kader Posbindu) dapat melakukan:

  • Pendidikan kesehatan dan motivasi bagi anggota masyarakat
  • Skrining pada diabetes dan hipertensi
  • Rujukan ke fasilitas kesehatan jika ada indikasi
  • Pantauan kegiatan di komunitas, hasil skrining, risiko, dll.

Kegiatan awal SUNI-SEA di masyarakat adalah:

  • Merancang program skrining
  • Merancang dan meningkatkan modul pelatihan dalam skrining kesehatan dan pendidikan untuk relawan
  • Merancang sistem pemantauan untuk relawan

Kegiatan di Fasilitas Kesehatan Primer

Dampak kegiatan SUNI-SEA di FKTP adalah (terkait dengan target 90-90-90):

  • Peningkatan kesadaran (melalui skrining)
  • Diagnosis hipertensi dan diabetes yang lebih baik (mungkin melalui rujukan ke tingkat perawatan yang lebih tinggi)
  • Perawatan yang lebih baik (melalui obat-obatan dan pemeriksaan rutin)

Hasil dari kegiatan SUNI-SEA adalah peningkatan kepuasan pasien dan sinergi dalam kegiatan berbasis kesehatan masyarakat.

Hasil antara SUNI-SEA adalah para petugas di FKTP (dalam ISHC dan ISHG atau kader Posbindu) mampu melakukan: (berwarna merah pada gambar di bawah):

  • Skrining orang-orang yang datang secara spontan, atau yang dirujuk dari program kesehatan masyarakat
  • Perawatan sesuai dengan standar nasional (atau rujukan ke tingkat perawatan yang lebih tinggi dalam sistem)
  • Pemantauan semua kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM di fasilitas
  • Berinteraksi dengan relawan komunitas untuk memberikan bimbingan dan melakukan kontrol kualitas terhadap kegiatan komunitas
  • Rujukan ke kelompok komunitas untuk intervensi gaya hidup

Kegiatan awal SUNI-SEA di FKTP adalah:

  • Revisi pedoman dan prosedur standar
  • Merancang dan meningkatkan modul pelatihan terkait diagnosis dan pengobatan
  • Revisi sistem pemantauan untuk FKTP